Kamis, 28 November 2013

Komunikasi dalam Organisasi

KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Shalawat dan Salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Syukur Alhamdulillah, Penyusun panjatkan kehadirat Illahi Rabbi atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan yang berjudul “Komunikasi dalam Organisasi”.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan. Akhirnya penyusun hanya dapat mengembalikan segala sesuatunya kepada Allah SWT. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang menggunakannya. Amin






Tangerang, Oktober 2013


Penyusun





DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Penulisan 
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi
B.     Jenis Komunikasi dalam Oragnisasi
C.     Proses Komunikasi dalam Organisasi
D.    Gaya Komunikasi dalam Organisasi

BAB III
PENUTUP
  Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Kepemimpinan dan manajemen dalam keperawatan melibatkan proses yang penting dalam membuat membuat peran perawat dan lingkungan keperawatan menjadi hidup dalam berbagai bidang dan profesi salah satunya dalam sebuah organisasi. Dalam proses kepemimpinan dan manajemen sebuah organisasi dibutuhkan juga adanya komunikasi agar mencapai tujuan yang diinginkan.
            Komunikasi dalam organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan komunikasi dalam organisasi ?
2.      Apa saja jenis dari komunikasi organisasi ?
3.      Apa saja proses dari komunikasi organisasi ?
4.      Apa saja gaya dalam komunikasi organisasi ?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Tujuan Khusus
Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah managemen keperawatan.
2.      Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang komunikasi organisasi, dari mulai pengertian, jenis, proses, dan gaya yang digunakan dalam komunikasi organisasi.






BAB II
PEMBAHASAN


A.    Definisi
Komunikasi dalam organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horisontal.
Berikut merupakan beberapa definisi komunikasi dalam organisasi dari beberapa ahli antara lain:
1.      Komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan dan pembagian tugas. (Everet M. Rogers)
2.      Komunikasi organisasi adalah sarana dimana manajemen mengkoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang. (Robert Bonnington)
3.      Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi didalam kelompok fomal maupun informal dari suatu organisasi. (Wiryanto, 2005)


B.     Jenis-jenis komunikasi dalam organisasi
(1).  Komunikasi lisan dan tertulis
Dasar penggolongan komunikasi lisan dan tertulis ini adalah bentuk pesan yang akan disampaikan. Banyak bentuk komunikasi: terutama komunikasi antar pribadi (interpersonal communication), disampaikan secara lisan maupun tertulis.
(2). Komunikasi verbal dan non verbal
Jika dua orang berinteraksi, maka informasi mengenai perasaan dan gagasan atau ide yang timbul akan dikomunikasikan. Perasaan seseorang juga dapat dinyatakan melalui berbagai isyarat-isyarat atau signal-signal non verbal.

Dalam percakapan tatap muka langsung, perasaan, atau suasana hati seseorang dinyatakan melalui gerakan isyarat(gesture), ekspresi wajah, posisi dan gerakan badan, kontak fisik, kontak pandangan mata, dan stimulasi non-verbal lain yang sama pentingnya dengan kata-kata yang diucapkan.
(3). Komunikasi kebawah, keatas, dan kesamping
Penggolongan komunikasi kebawah, keatas, dan kesamping (horisontal) ini didasarkan pada arah aliran pesan-pesan dan informasi didalam suatu organisasi. Untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam, maka akan diuraikan ketiga jenis komunikasi tersebut :
Ø  Komunikasi kebawah
Aliran informasi dalam komunikasi kebawah mengalir dari tingkatan manajemen puncak ke manajemen menengah, manajemen yang lebih rendah, dan akhirnya sampai pada karyawan operasional.
Ø  Komunikasi keatas
Alirannya di mulai dari wewenang yang lebih rendah ke lebih tinggi biasanya mengalir disepanjang rantai komando. Fungsi utamanya adalah untuk memperoleh informasi mengenai kegiatan, keputusan dan pelaksanaan pekerjaan karyawan pada tingkat yang lebih rendah.
Ø  Komunikasi kesamping
Terjadi antara dua pejabat atau pihak yang berada dalam tingkatan  wewenang yang sama (komunikasi horizontal).

(4). Komunikasi formal dan informal
Komunikasi formal terjadi diantara karyawan melalui garis kewenangan yang telah ditetapkan oleh manajemen.
Komunikasi informal terjadi di antara karyawan dalam suatu organisasi yang dapat berinteraksi secara bebas satu sama lain terlepas dari kewenangan dan fungsi jabatan mereka.


C.    Proses  Komunikasi dalam Organisasi
1)      Proses ideasi
Tahap pertama dalam suatu proses komunikasi adalah ideasi (ideation) yaitu proses penciptaan gagasan atau informasi yang dilakukan oleh komunikator.
2)      Proses encoding
Gagasan atau informasi disusun dalam serangkaian bentuk simbol atau sandi yang dirancang untuk dikirimkan kepada komunikan dan juga pemilihan saluran dan media komunikasi yang akan digunakan.
3)      Proses pengiriman
Gagasan atau pesan yang telah disimbolkan atau disandikan (encoded) melalui saluran dan media komunikasi yang tersedia dalam organisasi. Pengiriman pesan dapat dilakukan dengan berbicara, menulis, menggambar dan bertindak.
4)      Proses penerimaan
Penerimaan pesan ini dapat melalui proses mendengarkan, membaca, atau mengamati tergantung pada saluran dan media yang digunakan untuk mengirimkannya.
5)      Proses decoding
Pesan-pesan yang diterima diintrepretasikan, dibaca, diartikan,dan diuraikan secara langsung atau tidak langsung melalui proses berfikir.
6)      Proses tindakan
Respon komunikan dapat berbentuk usaha melengkapi informasi, meminta informasi tambahan, atau melakukan tindakan-tindakan lain.

D.    Gaya komunikasi dalam organisasi
Terdapat 6 gaya komunikasi dalam organisasi menurut Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss, yaitu:
1.      Gaya Komunikasi Mengendalikan
Gaya komunikasi mengendalikan (dalam bahasa Inggris: The Controlling Style) ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications.
Pihak - pihak yang memakai komunikasi ini, lebih memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan dibanding upaya mereka untuk berharap pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian untuk berbagi pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian pada umpan balik, kecuali jika umpan balik atau feedback tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi mereka. Para komunikator satu arah tersebut tidak khawatir dengan pandangan negatif orang lain, tetapi justru berusaha menggunakan kewenangan dan kekuasaan untuk memaksa orang lain mematuhi pandangan-pandangannya.
2.      Gaya komunikasi dua arah
Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka. Dalam suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan pengertian bersama. Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan.
Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan ini, adalah orang-orang yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi serta kemampuan membina hubungan yang baik dengan orang lain baik dalam konteks pribadi maupun dalam lingkup hubungan kerja.
3.      Gaya komunikasi yang berstruktur
Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk memengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut.
4.      Gaya Komunikasi yang Dinamis
Ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented).
5.      The Relinguishing Style
Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain.
Pesan-pesan dalam gaya komunikasi ini akan efektif ketika pengirim pesan atau sender sedang bekerja sama dengan orang-orang yang berpengetahuan luas, berpengalaman, teliti serta bersedia untuk bertanggung jawab atas semua tugas atau pekerjaan yang dibebankannya.
6.      The Withdrawal Style
Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.




BAB III
PENUTUP


  Kesimpulan
Komunikasi dalam organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian.
Komunikasi organisasi adalah sarana dimana manajemen mengkoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang. (Robert Bonnington)
Komunikasi dalam organisasi bukan semata-mata hanya sekedar komunikasi, tapi ada jenis-jenisnya. Diantaranya adalah Komunikasi lisan dan tertulis, komunikasi verbal dan non verbal, komunikasi kebawah, keatas, dan kesamping, komunikasi formal dan informal.
Dalam pelaksanaannya, komunikasi dalam organisasi juga memerlukan proses-proses yang mengiringinya.
Dan juga hal yang tidak boleh dihilangkan adalah gaya atau style seseorang dalam berkomunikasi di organisasi.




DAFTAR PUSTAKA


Ø  http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi
Ø  mundakir, 2006, komunikasi keperawatan aplikasi dalam pelayanan, yogyakarta: graha ilmu
Ø  La Monica Elaine. L, 1998, Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Pendekatan Berdasarkan Pengalaman, Jakarta : EGC 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar