Kamis, 21 Maret 2013

PEMERIKSAAN LEUKOSIT


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Sel darah putih, leukosit (bahasa Inggris: white blood cell, WBC, leukocyte) adalah sel yang membentuk komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai pemeriksaan leukosit, Hitung leukosit menyatakan jumlah sel-sel leukosit perliter darah (System International Units = SI unit) atau per satu mmk darah. Nilai normalnya 4000 - 11000 / mmk.Untuk penerapan hitung leukosit ada dua metode, manual dan elektronik. Pada umumnya metode elektronik belum digunakan secara umum, mungkin baru di laboratorium besar, sehingga cara manual masih memegang peranan penting.

1.2    Rumusan Masalah        
1.      Apa itu Leukosit ?
2.      Apa fungsi Leukosit dan pemeriksaan Leukosit ?
3.      Bagaimana cara menghitung Leukosit ?

1.3    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui apa itu Leukosit
2.      Mengetahui fungsi dan pemeriksaan Leukosit
3.      Mengetahui cara menghitung Leukosit






BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Leukosit
Sel darah putih, leukosit (bahasa Inggris: white blood cell, WBC, leukocyte) adalah sel yang membentuk komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis. Dalam keadaan normalnya terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat - sekitar 7000-25000 sel per tetes.Dalam setiap milimeter kubil darah terdapat 6000 sampai 10000(rata-rata 8000) sel darah putih .Dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes.
Di dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat dengan organ atau jaringan tertentu, mereka bekerja secara independen seperti organisme sel tunggal.Leukosit mampu bergerak secara bebas dan berinteraksi dan menangkap serpihan seluler, partikel asing, atau mikroorganisme penyusup. Selain itu, leukosit tidak bisa membelah diri atau bereproduksi dengan cara mereka sendiri, melainkan mereka adalah produk dari sel punca hematopoietic pluripotent yang ada pada sumsum tulang.
Leukosit turunan meliputi: sel NK, sel biang, eosinofil, basofil, dan fagosit termasuk makrofaga, neutrofil, dan sel dendritik.
1 Jenis
2 Fungsi sel Darah putih
3 Sel jaringan lainnya
4 Gambar tambahan
5 Lihat pula
6 Sumber rujukan
7 Pranala luar
Ada beberapa jenis sel darah putih yang disebut granulosit atau sel polimorfonuklear yaitu:
1.      Basofil.
2.      Eosinofil.
3.      Neutrofil.

dan 5 jenis yang lain tanpa granula dalam sitoplasma:

Tipe
Gambar
Diagram
% dalam tubuh manusia
Keterangan
65%
Neutrofil berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri serta proses peradangan kecil lainnya, serta biasanya juga yang memberikan tanggapan pertama terhadap infeksi bakteri; aktivitas dan matinya neutrofil dalam jumlah yang banyak menyebabkan adanya nanah.
4%
Eosinofil terutama berhubungan dengan infeksi parasit, dengan demikian meningkatnya eosinofil menandakan banyaknya parasit.
<1%
Basofil terutama bertanggung jawab untuk memberi reaksi alergi dan antigen dengan jalan mengeluarkan histamin kimia yang menyebabkan peradangan.
25%
Limfosit lebih umum dalam sistem limfa. Darah mempunyai tiga jenis limfosit:
  • Sel B: Sel B membuat antibodi yang mengikat patogen lalu menghancurkannya. (Sel B tidak hanya membuat antibodi yang dapat mengikat patogen, tapi setelah adanya serangan, beberapa sel B akan mempertahankan kemampuannya dalam menghasilkan antibodi sebagai layanan sistem 'memori'.)
  • Sel T: CD4+ (pembantu) Sel T mengkoordinir tanggapan ketahanan (yang bertahan dalam infeksi HIV) serta penting untuk menahan bakteri intraseluler. CD8+ (sitotoksik) dapat membunuh sel yang terinfeksi virus.
  • Sel natural killer: Sel pembunuh alami (natural killer, NK) dapat membunuh sel tubuh yang tidak menunjukkan sinyal bahwa dia tidak boleh dibunuh karena telah terinfeksi virus atau telah menjadi kanker.
6%
Monosit membagi fungsi "pembersih vakum" (fagositosis) dari neutrofil, tetapi lebih jauh dia hidup dengan tugas tambahan: memberikan potongan patogen kepada sel T sehingga patogen tersebut dapat dihafal dan dibunuh, atau dapat membuat tanggapan antibodi untuk menjaga.
(lihat di atas)
Monosit dikenal juga sebagai makrofag setelah dia meninggalkan aliran darah serta masuk ke dalam jaringan.

2.2       Fungsi sel Darah putih (Leukosit)

1.       Fungsi leukosit / sel darah putih adalah melindungi tubuh melawan infeksi bakteri dan virus.
2.      Pemeriksaan leukosit dilakukan untuk mengetahui kelainan sel darah putih yang bertanggungjawab terhadap imunitas tubuh, evaluasi infeksi bakteri dan virus, proses metbolik toksik dan diagnosis keadaan leukemia.
3.      Nilai normal : 4,80 - 10, 8 (10 kubik / ul)

Granulosit dan Monosit mempunyai peranan penting dalam perlindungan badan terhadap mikroorganisme.dengan kemampuannya sebagai fagosit (fago- memakan), mereka memakan bakteria hidup yang masuk ke sistem peredaran darah. melalui mikroskop adakalanya dapat dijumpai sebanyak 10-20 mikroorganisme tertelan oleh sebutir granulosit. pada waktu menjalankan fungsi ini mereka disebut fagosit. dengan kekuatan gerakan amuboidnya ia dapat bergerak bebas didalam dan dapat keluar pembuluh darah dan berjalan mengitari seluruh bagian tubuh. dengan cara ini ia dapat:
Mengepung daerah yang terkena infeksi atau cidera, menangkap organisme hidup dan menghancurkannya,menyingkirkan bahan lain seperti kotoran-kotoran, serpihan-serpihan dan lainnya, dengan cara yang sama, dan sebagai granulosit memiliki enzim yang dapat memecah protein, yang memungkinkan merusak jaringan hidup, menghancurkan dan membuangnya. dengan cara ini jaringan yang sakit atau terluka dapat dibuang dan penyembuhannya dimungkinkan
Sebagai hasil kerja fagositik dari sel darah putih, peradangan dapat dihentikan sama sekali. Bila kegiatannya tidak berhasil dengan sempurna, maka dapat terbentuk nanah.Nanah berisi "jenazah" dari kawan dan lawan - fagosit yang terbunuh dalam kinerjanya disebut sel nanah.demikian juga terdapat banyak kuman yang mati dalam nanah itu dan ditambah lagi dengan sejumlah besar jaringan yang sudah mencair. dan sel nanah tersebut akan disingkirkan oleh granulosit yang sehat yang bekerja sebagai fagosit.

2.3       Pemeriksaan Leukosit
Nilai normal :
Dewasa                : 4000-10.000/ µL
Bayi / anak           : 9000-12.000/ µL
Bayi baru lahir       : 9000-30.000/ µL


Peningkatan jumlah leukosit (diatas normal) dikenal dengan istilah Leukositosis, Leukositosis adalah respon normal terhadap infeksi atau peradangan pada tubuh.Keadaan ini dapat juga dijumpai setelah gangguan emosi, anestesi, olahraga atau selama kehamilan.Leukositosis abnormal dijumpai pada keganasan dan gangguan sumsum tulang.

Penurunan jumlah leukosit (dibawah normal) dikenal dengan istilah Leukopeni.Leukopeni dapat disebabkan beberapa hal, termasuk stress berkepanjangan, penyakit tertentu, kekurangan sumsum tulang, radiasi dan kemoterapi.Penyakit sistemik yang parah Lupus eritematosus, leukemia, penyakit tiroid, juga dapat menyebabkan kondisi ini.

2.4 Cara Menghitung Leukosit
·         Tujuan Umum:
Menghitung jumlah Leukosit dalam 1 mm³ darah.
·         Prinsip:
Darah diencerkan dalam pipet Leukosit, kemudian dimasukan ke dalam kamar  Hitung. Jumlah leukosit dihitung dalam volume tersebut; dengan menggunakan  Factor konversi jumlah leukosit per µl darah dapat diperhitungkan.  
·         Alat:
1.      Pipet Thoma Leukosit.
2.      Kamar hitung Improved Neubauer.
3.      Cawan petri berisi kapas basah. 
·         Bahan    :
1.      Larutan Turk.
·         Cara kerja   :
1.      Isaplah darah (kapiler,EDTA,Oxalat) dengan pipet Leukosit sampai garis tanda 0,5 tepat.Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet.
2.      Masukan ujung pipet kedalam lar. Turk sambil menahan darah pada garis tadi. Pipet dipegang dengan sudut 45° dan lar. Turk diisap perlahan sampai garis tanda 11. Jangan sampai ada gelembung udara.
3.      Angkat pipet dari cairan; tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu lepaskan karet penghisap. Kocok pipet itu selama 3 menit.
4.      Buang cairan dari pipet 3-4 tetes dan segera sentuhkan ujung pipet dengan sudut 30° pada permukaan kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup. Biarkan kamar hitung itu terisi cairan dengan daya kapilernya.
5.      Biarkan kamar hitung itu 2-3 menit pada cawan petri yang telah berisi kapas basah supaya leukosit mengendap.
6.      Hitung jumlah leukosit dengan menggunakan objectif kecil 10x/40x pada 4 bidang besar.
Pengenceran yang terjadi ialah20x. jumlah sel yang sudah dihitung dalam 4 bidang besar itu dibagi 4 menunjukan jumlah sel leukosit dalam 0,1 µl. kalikan itu dengan 10 (tinggi) dan 20 (pengenceran) untuk mendapatkan jumlah leukosit dalam 1 µl darah.
Rumus : Σ leukosit = N x 50




BAB III
PENUTUP

a.      Kesimpulan
Sel darah putih, leukosit (bahasa Inggris: white blood cell, WBC, leukocyte) adalah sel yang membentuk komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis.
Fungsi leukosit / sel darah putih adalah melindungi tubuh melawan infeksi bakteri dan virus.
Pemeriksaan leukosit dilakukan untuk mengetahui kelainan sel darah putih yang bertanggungjawab terhadap imunitas tubuh, evaluasi infeksi bakteri dan virus, proses metbolik toksik dan diagnosis keadaan leukemia.
 Nilai normal : 4,80 - 10, 8 (10 kubik / ul).



DAFTAR PUSTAKA


1.      Anonim.2010.sel darah putih. http://id.wikipedia.org/wiki/sel darah putih
2.      Effendi, zukesti.2009.peran leukosit sebagai anti inflamasi alergik dalam tubuh.universitas sumatra utara.medan.
3.      Lubis, M.S. 1996. Diklat hematologi. Medan.
4.      Syaifuddin, H. 1997. anatomi fisiologi edisi 2. Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar