Pada suatu hari,
di sebuah ruangan anggrek terlihat seseorang yang sedang berbaring terkulei
lemah tak berdaya. Dia adalah seorang pasien penderita jantung koroner yang
sudah mendapat vonis dari dokter bahwa umurnya sudah tinggal tujuh hari.
Suster : “selamat pagi pak, bagaimana
tidurnya semalam,? Bisa tidur tidak,?”
Pasien : “pagi sus, semalam saya kurang
tidur sus, saya merasa cemas”
Suster : “oh begitu pak, kalau begitu sekarang saya akan
memandikan bapak ya, supaya terlihat lebih tampan”
Pasien : “iya sus”
( Susterpun melakukan tindakan memandikan
pasien.
Setelah selesai, tiba-tiba pasien bertanya
kepada suster tentang hasil diagnose penyakitnya.)
Pasien : “maaf sus, sebenernya saya ada
kemungkinan untuk sembuh atau tidak, soalnya satu pekan kemarin, saya merasa
selalu dibuntuti oleh orang berjubah hitam sus, itulah yang membuat saya susah
tidur”.
Suster : “maaf pak, masalah diagnose
penyakit bapak, akan langsung disampaikan oleh dokter ya pak, sekarang bapak
rajin berdo’a dan beribadah saja, serahkan semua pada Tuhan, baik dan buruk
hasil nanti sudah ada yang mengatur”.
Pasien : “iya sus, terimakasih”.
( Disaat suster sedang mengganti infuse
pasien tersebut, datanglah dokter.)
Dokter : “selamat pagi pak, bagaimana
perkembangan kesehatan bapak, apakah merasa sudah membaik,?”
Pasien : “alhamdulilah sudah tidak terlalu
lemas seperti kemarin dok, cuma akhir-akhir ini saya selalu merasakan kecemasan
dok, apakah itu efek obat,?”
Dokter : ”yaudah bapak tidak usah khawatir,
kami akan melakukan semaksimal mungkin untuk kesembuhan bapak”.
Disislain
Dokter : “sus, saya ingin berbicara dengan
keluarga pasien”.
Suster ; “baik dok, saya akan panggilkan”
( Susterpun segera memanggil salah satu
keluarga pasien )
Suster : “keluarga dari bapak ………. “
Ibu : “iya sus, saya istrinya”
Suster : “ibu disuruh keruangan dokter,
karena ada hal yang ingin dokter sampaikan mengenai perkembangan kesehatan
bapak”
Ibu : “iya sus, makasih”
( Dengan muka harap-harap cemas, ibu ……pun
segera menuju ruangan dokter.)
Ibu : “assalamualaikum”
Dokter : “waalaikumsalam, silahkan duduk
bu”
Ibu : ”dokter memanggil saya.?”
Dokter : “iya bu, saya akan membacakan
hasil diagnose penyakit suami ibu. Penyakit suami ibu sekarang sudah terlalu
kronis, kami sudah melakukan semua dengan semaksimal mungkin, tapi semua itu
sudah menjadi kehendak yang Maha Kuasa. Harapan hidupnya sudah sangat kecil.
Tapi kami akan selalu memantau perkembangan suami ibu, agar suami ibu tidak
cemas menghadapi ini semua”
Ibu : “astaghfirullah…tolong dok, lakukan
yang terbaik untuk suami saya, berapapun biayanya”. (sambil menarik-narik baju
dokter)
Dokter : “ saya tahu, ini memang berat
untuk ibu dan keluarga, tapi ini diluar kuasa kami. Saya harap ibu dan keluarga
bisa menerima kenyataan ini. Saya harap ibu bisa mendampingi suami ibu, agar di
hari-hari terakhirnya suami ibu tidak merasa kesepian”.
Ibu pun keluar sambil menangis
sejadi-jadinya
Anak-anaknya pun segera menghampiri ibunya
dan berteriak setelah mendengar kabar tersebut.
Anak : mah, gimana kata dokter ?”
Ibu : (hanya bisa menangis tersedu-sedu)
Anak : (seolah bisa mengartikan tangisan
ibunya anak pun ikut menangis).
Ibu : yang sabar yah nak, kita harus siap
dengan kenyataan ini”.
Anak : “maksud ibu apa?..aku makin gak
ngerti”.
Ibu : “penyakit bapak kamu sudah tidak
bisa disembuhkan lagi, dan harapan hidupnya kecil”.
Anak : (semakin histeris).
Suster pun tiba menghampiri keluraga pasien
Suster : “ibu yang sabar yah, tenangkan
diri ibu. Serahkan semua ini pada Allah, karena kita semua pasti akan kembali
pada-Nya”.
Ibu : “kenapa ini terjadi pada keluarga
saya?”
Suster : “Allah memberikan cobaan pada
setiap makhluknya, dan setiap manusia diberikan cobaan yang berbeda. Pasti
dibalik ini semua akan ada hikmah untuk keluarga ibu, ibu harus bisa
mengikhlaskan semua ini”.
Ibu : “baik sus, saya akan berusaha untuk
menerima semua ini, dan mengikhlaskan semuanya, bantu saya untuk menyampaikan
berita ini kepada suami saya yah sus”.
Suster : “yah bu, berita ini akan
disampaikan oleh dokter, dan tolong hubungi keluarga jauh ibu, agar di hari
terakhir semua keluarga bisa hadir”.
Ibu : “baik sus, terima kasih atas
sarannya”.
Suster : “yah sama-sama ibu, itu sudah
menjadi tugas saya.”
Keadaan pasien mulai memburuk
Ibu : (melamun)
Pasien : “bu? (dengan nada yang halus)
bu? (nada agak tinggi)
(ibu tetap melamun)
Pasien pun mulai bingung
Pasien : (sekali lagi) “bu?”.
Ibu : “iya pak (terkaget)
Pasien : “ibu kenapa, kok dari tadi melamun saja?
Ibu : “tidak apa apa, ibu hanya sedikit lelah,
gimana pak keadaannya?”
Pasien : “bapak mulai merasa tidak enak
mah, tolong jaga anak-anak yah mah, bapak harap kalian anak-anak menjadi
anak-anak yang baik dan berguna, dan jangan selalu berharap sama bapak lagi
yah..!!
Ibu : “iya pak,
ibu akan jaga anak-anak, dan bapak juga harus tenang
dan ikhlas menghadapi semua ini yaa”.
Dokter tiba di kamar pasien
Dokter : “sore pak?
Pasien : “iyah sore dok”.
Dokter : “saya akan menyampaikan hasil
diagnose penyakit bapak, saya harap bapak bisa menerima dan mengikhlaskan
semuanya”.
Pasien : “memang apa yang terjadi dengan
penyakit saya dok?”
Dokter : “berdasarkan pemeriksaan bahwa
penyakit bapak sudah tidak bisa disembuhkan lagi dan umur bapak sudah tidak
lama lagi”.
Pasien : (pasien terkaget dan kemudian
teriak)..”tidak mungkin dok, saya masih ingin hidup, dan saya masih punya
keluarga yang membutuhkan saya.”
Suster : “bapak sabar yah, bapak pasti kuat
dan bapak harus bisa melewati semuanya, percayakan semuanya pada yang maha
kuasa”.
Pasien : “ dok, apakah ada alternatif lain
agar penyakit yang saya derita sembuh?, saya mohon dok, L
Dokter : (
menghela nafas panjang, sambil menunduk ) “ tim kami akan melakukan yang
terbaik untuk kesembuhan bapak, baiklah pak, saya tinggal dulu karena ada
keperluan lain, apabila bapak butuh bantuan, bapak bisa langsung panggil saya,
atau suster,
Suster : “
bapak istirahat ya “ ( sambil merapikan
pasien )
Setelah itu pasien
pun beristirahat dengan didampingi istri dan anak-anaknya.
Keesokan harinya
tepatnya pada Pukul 08.00 pagi timpun kembali memeriksa kondisi pasien, dan
membawakannya sarapan.
Suster : “ selamat
pagi pak, bagaimana tidurnya semalem ?
Pasien : “ pagi
sus, alhamdulillah nyenyak sus,
Suster : “
bagaimana
keadaan bapak sekarang ?
Pasien : “ baik sus”
Suster : “ baiklah
pak, sekarang saatnya sarapan, apakah bapak ingin dibantu atau melakukannya
sendiri ? “
Pasien : “biar
keluarga saya saja sus yang membantu”.
Suster : “Oh yasudah
pak.. kalau begitu saya tinggal yaa..” J
pasien pun sarapan
dengan dibantu keluarganya, Sesudah sarapan pasien pun beristirahat kembali.
tidak lama
kemudian tiba-tiba pasien mengalami sesak nafas
Ibu : “ pak, bapak kenapa, ko tiba-tiba
sesak nafas? ( ibu terlihat cemas )
Pasien : “bapak enggak tau bu, aduh
bu.. tolong”
( kesakitan )
ibu pun langsung
pergi keluar untuk memanggil suster dan tim kesehatan lainnya sambil
tergesa-gesa dan cemas.
Ibu : “ sus,
tiba-tiba suami saya mengalami sesak nafas, tolong dia sus” L
Suster : “ baik
bu, kami akan segera kesana,”
Suster dan tim
kesehatan lainnya pun tiba,
Ibu : “cepat sus,
tolong suami saya.”
Suster : “iya bu,
ibu berdoa saja, semoga tidak terjadi apa-apa”
Tim kesehatan pun
berusaha untuk membantu pasien bernafas, segala cara telah dilakukan untuk
menolong pasien akan tetapi tidak ada respon dari pasien, satu-satunya tindakan
yang harus dilakukan adalah RGP.
Ibu : “ sus,
tolong selamatkan suami saya sus, “ ( ibu menangis tersedu )
Suster : “ibu yang
tenang ya, jangan mengganggu kami, sekarang ibu hanya bisa berharap kepada yang
maha kuasa dan terus berdoa.”
Ibu : “ baik sus”
Tidak lama
kemudian, kondisi pasien semakin kritis dan tim kesehatan pun tidak bisa
memberikan pertolongan kepada pasien, mereka hanya bisa membimbing dengan dua
kalimat syahadat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar