Minggu, 01 Desember 2013

TINGKAT KESADARAN INDIVIDU/MANUSIA

TINGKAT KESADARAN INDIVIDU/MANUSIA

Tingkat Kesadaran
Pengertian :
·         Alam Sadar
·         Alam Ambang Sadar
·         Alam Tak Sadar
Tokoh-tokoh Psikologi yang bnyak berbicara dan berteori tentang alam sadar dan tak sadar.
a)    SIGMUND FREUD : Psikolonalisa
b)   C. GUSTAF YUNG : Psikologi Analitik
v  FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SESORANG BERADA PADA SUATU TINGKATAN KESADARAN.
v  APLIKASI TEORI TINGKAT KESADARAN INDIVIDU/MANUSIA BAGI KEPERAWATAN.
A.  TINGKAT KESADARAN
Pengertian
1)    Alam sadar adalah alam yang ditandai dengan adanya proses sensoris dan adanya proses motoris dalam diri manusia (Terjadi karena adanya stimulasi dan merespon dengan melalui otak dan terjadi gerakan)
Contoh : Individu melakukan segala aktifitas, belajar,makan,mandi dll
2)   Alam Ambang Sadar adala alam yang mempengaruhi perilaku manusia dengan ciri menurunnya kesadaran karena baik pada proses sensoris maupun motoris berprosesnya lamban atau tidak seperti pada kondisi alam sadar, yang mana didalam menerima stimulus dan merespon proses sensoris dan motorisnya lamban.
Contoh : Melamun, mengantuk, rep-rep.. dsb.
3)   Alam tak sadar adalah berhentinya proses menerima stimulus dan merespon walaupun pusat syarap dan jantung manusia masih bekerja jd proses sensoris dan motorisya tidak ada.
Contoh : tidur, pingsan, koma, orang yang terhipnotis.
TOKOH PSIKOLOGI YANG BANYAK BERBICARA DN BERTEORI TENTANG ALAM SADAR DAN TAK SADAR.

1.  SIGMUND FREUD
ü  Seorang tokoh besar dalam ilmu psikologi yang sangat terkenal dengan teorinya “PSIKOANALISA”
ü  Mengenai alam sadar manusia freud mengatakan bahwa perilaku manusi itu banyak dilalui dengan kondisi ketidaksadarannya dari pada kesadaranya
Hal ini dapat diumpamakan sebagai gunung es dilaut lepas.

Menurut freud : mula kesadaran itu ada 2macam yaitu:
1.     Kesadaran pribadi diantaranya : koflik”, lupa, salah ucap dsb
2.    Kesadaran kolektif diantaranya : seperti mimpi dsb
Struktur kepribadian sigmund freud tersusun ari 3 sistem :
Yaitu : ID (DAS ES), EGO (DAS ICH) DAN SUPER EGO (DAS UBER ICH)

 ID (DAS ICH)
o   Reservior energi psikis, menyediakan seluruh daya untuk menjalankan ke 2 sistem  yang lain. (energi diperoleh dari makan, minum dll)
o   Id adalah “kenyataan yang raktis yng sebenarnya”. Mempresentasikan dunia “batin” , pengalaman subyeknya untuk tidak mengenal kenyataan obyektif.
o   Jadi tidak bisa menanggulangi peningkatan energi yang didalamnya sebagai keadaan untuk tegangan yang tidak menyenangan.
o   Id berperinsif “pleasure principle” (prinsip kesenangan).
Untuk prinsip ini ada 2 proses :
                     i.        Tindakan  reflek ialah reaksi otomatik san baaan seprti “ bersin untuk berkedip”
                    ii.        Proses primer ialah merupakan psikologis yang cukup rumit, berusaha menghentikan tegangan dengan membentuk khayalan tentang obyek yang dapat menghilangkan tegangan, misalanya : membayngkan makanan saat lapar.

 EGO (DAS ICH)
o   Timbulnya karena ada kebutuhan organisme yang memerlukan transaksi yang sesuai dengan dunia kenyataan obyektif.
o   Prinsipnya “reality principle” beroperasi menurut proses sekunder, tujuanya untuk mencegah terjadinya tegangan sampai ditemukan suatu obyek yang cocok untuk memenuhi kebutuhannya. Proses sekunder antara lain “berfikir realistik”
Misalnya : kalau laper harus ada makanannya, tidak bisa hanya dibayangkan saja.
o   Tugas utama ego merupakan bagian dari id. Yang terorganisasi yang hadir untuk memajukan tujuan id “bukan mengecewakannya” seluruh dayanyaa berasal dari id (das es)
o   Tujuan ego yang sangat penting adalah mempertahankan kehidupan individu.
o   Fungsi dari ego adalah :
                       i.        Reality testing ialah kemampuan melihat kenyataan ssua dengan apa aanya.
                     ii.        Identifikasi ialah kemampuan untuk melihat menilai sejauh mana saya mempunyai energi dalam diri saya.
                    iii.        Defence mechanism ialah ada ketidakseimbangan (kalau tidak  berhasil, membuthkan pertahanan / mekanisme pertahanan dari yang sifatnya psikis)

 SUPER EGO (DAS UBER ICH)
o   Merupakan perwujudan internal dari nilai” dan cita” tradisional masyarakat.
Wewenang moral / kepribadan , mencerminkan ideal.
Super ego timbul karena adanya suara hati
ü  Salah = hukuman = suara hati
ü  Benar = hadiah = ego ideal
o   Fungsi super ego :
a.    Merintangi impuls sek dan agresi.
b.    Mendorong ego menggantikan tujuan realitas dengan tujuan moralitas.
c.    Mengejar kesempurnaan.
o   Dinamika kepribadian
             i.        Dipengaruhi oleh filsafat determinism (=konsualitas / sebab akibat)
            ii.        Freud menganggap organisme sebagai suatu sistem energi yang kompleks (tidak mudah dideteksi)

2. C.GUSTAF YUNG
·         Yung merupakan murid freud dalam arti bahwa dia merupakan pewaris  1 gerakan psikonalisis diri dari freud . tetapi pada tahun 1912 yung memisahkan diri dari freud dan melahirkan aliran psikologi  yang lain yang disebut “psikologi analitik”
·         Definisi kepribadian menurut yung yaitu kepribadian  menyatakan semua pikiran , feeling / perasaan  dan tingkah laku baik yang sadar  mauun tidak sadar yang muncul sebagai kebiasaan.
·         Menurut yung  merupakan kepribdiannya merupakan suatu gabungan atau kelompok
·         Definsi kepriaian menurut yung yaitu kepribadian menyatakan semua pikiran / feeling /perasaan dan tingkah laku baik yang sadar maupun tidak sadar yang muncul sebagai kebiasaan.
·         Menurut yung kepribadian merupakan suatu gabugan atau omposisi dari sejumlah sistem yang bergerak pada 3 tahap kesadaren :
             i.        Ego bergerak pada level sadar.
            ii.        Komplek dan archaic type beroperasi pada umumnya pada level personal uncouncius dan councius.
          iii.        Sikap dan fungsi beroperasi pada seua tarap kesadaran.
·         Sebagai organisasi dari fikiran sadar, ego berperan penting sebagai penjaga gawang, ia menentukan apa yang dapat ia pikirkan, presepsikan rasakan ingat dan memasukanyakedalam kesadaran (mempunya kemampun untuk menolak sesuatu yang tidak cocok)
·         Jika ego tidak cukup selektif menentukan apa yang masuk ke alam sadar maka individu akan banjir akan pengalaman dan akan mengacaukan sistem mindnya.
·         Pengalaman yang tidak diterim dialam sadar dimasukan kedalam alam tak sadar (personal uncouncius)

·         Didalam ketidaksamaan personal dapat mengikatkan diri kedalam kelompok” gagasan yang nanti akan membentuk apa yang disebut “kompleks” . 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar