Rabu, 04 Desember 2013

HORMON

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Hormon merupakan zat kimia yang dihasilkan kelenjar buntu (endokrin) yang mengatur homeostasis, reproduksi, metabolisme, dan tingkah laku. Hormon juga dihasilkan oleh sel-sel khusus.
Walaupun jumlah yang diperlukan sedikit, namun keberadaan hormon dalam tubuh sangatlah penting. Ini dapat diketahui dari fungsinya yang berperan antara lain dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh, proses reproduksi, metabolisme zat, dan lain sebagainya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan hormon ?
2.      Apa saja macam-macam dari hormon ?
3.      Apa fungsi dari hormon ?
4.      Apa yang terjadi jika kekurangan dan kelebihan hormon ?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah biokimia
2.      Untuk mengetahui pengertian hormon
3.      Untuk mengetahui macam-macam hormon
4.      Untuk mengetahui fungsi hormon
5.      Untuk mengetahui akibat dari kekurangan dan kelebihan hormon.




BAB II
PEMBAHASAN


HORMON

A.    Pengertian
Asal kata hormon dari bahasa Yunani yakni hormaen yang berarti menggerakkan. Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Organ yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar endokrin. Disebut demikian karena hormon yang disekresikan diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah dan tanpa melewati saluran khusus. Di pihak lain, terdapat pula  kelenjar eksokrin yang mengedarkan hasil sekresinya melalui saluran khusus.
Hormon merupakan zat kimia yang dihasilkan kelenjar buntu (endokrin) yang mengatur homeostasis, reproduksi, metabolisme, dan tingkah laku. Hormon juga dihasilkan oleh sel-sel khusus.
Walaupun jumlah yang diperlukan sedikit, namun keberadaan hormon dalam tubuh sangatlah penting. Ini dapat diketahui dari fungsinya yang berperan antara lain dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh, proses reproduksi, metabolisme zat, dan lain sebagainya.
Hormon akan dikeluarkan oleh kelenjar endokrin bila ada rangsangan (stimulus). Hormon tersebut akan diangkut oleh darah menuju kelenjar yang sesuai. Akibatnya, bagian tubuh tertentu yang sesuai akan meresponnya. Sebagai contoh, hormon insulin disekresikan pankreas saat ada rangsangan gula darah yang tinggi, hormon adrenalin disekresikan medula adrenal oleh stimulasi saraf simpatik, dan lain-lain.
Di dalam tubuh manusia ada beberapa jenis kelenjar endokrin, yakni kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal, ovarium, testis, dan kelenjar pencernaan. Simak dan pahami uraian berikut.






B.     Kelenjar Hormon


1.      Kelenjar hipofisis, terletak di bawah dasar otak, terdiri atas: 
a.        Lobus anterior, menghasilkan hormon-hormon adrenokortikotropin , tirotropin, somatotropin, prolaktin, dan gonadotropin. 
b.        Lobus posterior, menghasilkan hormon oksitosin dan vasopresin.
2.      Kelenjar epifisis, terletak di otak bagian atas, tertutup oleh kedua bagian otak besar, hormon yang dihasilkan belum jelas.
3.      Kelenjar tiroid, terletak di leher bagian depan bawah jakun, menghasilkan hormon tiroksin.
4.      Kelenjar timus, menghasilkan hormon pertumbuhan, berfungsi pada masa kanak-kanak.
5.      Kelenjar paratiroid, terletak menempel pada ujung-ujung kelenjar tiroid, menghasilkan hormon parathormon.
6.      Kelenjar adrenal, terletak pada ujung-ujung atas ginjal, terdiri atas;
a.       Bagian korteks, menghasilkan hormon kortin (kortison dan deoksikortikosteron).
b.      Bagian medula, menghasilkan hormon adrenalin.
7.      Kelenjar langerhans, letaknya di pankreas, menghasilkan hormon insulin dan glukagon.
8.      kelenjar kelamin, berupa:
a. Testis (pada pria), menghasilkan hormon testoseron.
b. Ovarium (pada wanita), menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.


C.    Macam-Macam Hormon Dan Fungsinya
1.      Melatonin
Hormon ini diproduksi di kelenjar pineal dan berfungsi sebagai antioksidan dan mengontrol tidur.
2.      Serotonin
Hormon serotonin diproduksi di saluran pencernaan. Hormon ini berfungsi mengontrol mood atau suasana hati, nafsu makan dan tidur.
3.      Tiroid
Hormon tiroid diproduksi di kelenjar tiroid. Hormon ini berfungsi untuk peningkatan tingkat metabolisme basal dan mempengaruhi sintesis protein.
4.      Adrenalin
Hormon adrenalin diproduksi di medula adrenal. Hormon ini berfungsi untuk meningkatkan pasokan oksigen dan glukosa ke otak dan otot (dengan meningkatkan denyut jantung), meningkatkan katalisis dari glikogen dalam hati, kerusakan lipid dalam sel lemak, serta menekan sistem kekebalan.
5.      Dopamin
            Hormon ini diproduksi di ginjal dan hipotalamus. Hormon ini berfungsi untuk meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, menghambat pelepasan prolaktin dan TRH dari hipofisis anterior.
6.      Gastrin
Hormon ini diproduksi di duodenum (usus 12 jari), yang befungsi untuk sekresi asam lambung oleh sel parietal.
7.      Hormon pertumbuhan (HGH)
Hormon ini diproduksi di pituitari anterior, dan berfungsi merangsang pertumbuhan dan reproduksi sel, melepaskan faktor pertumbuhan 1 mirip insulin dari hati.
8.      Insulin
Hormon ini diproduksi di pankreas dan berfungsi untuk pengambilan glukosa, glikogenesis dan glikolisis di hati dan otot dari darah.
9.      Testosteron
            Hormon ini diproduksi di testis dan berfungsi sebagai hormon seks pria. Hormon ini merangsang pematangan organ-organ seks pria, skrotum, pertumbuhan jenggot, pertumbuhan massa otot dan kekuatan, dan peningkatan kepadatan tulang.
 
10.  Progesteron
Hormon ini diproduksi di ovarium, kelenjar adrenal dan plasenta (saat hamil). Hormon progesteron berfungsi menaikkan faktor pertumbuhan epidermal, meningkatkan temperatur inti selama ovulasi, mengurangi kejang dan rileks otot polos, anti-inflamasi, mengurangi kandung empedu kegiatan, normalisasi darah dan pembekuan pembuluh darah.

D.    Akibat Kelebihan Dan Kekurangan Hormon 
Berikut beberapa gejala penyakit akibat kekurangan atau kelebihan hormon yang diproduksikelenjar endokrin:
1.      Hormon pertumbuhan (growth hormone)
Terlalu sedikit :
Gangguan ini ditandai dengan gagalnya pertumbuhan, yang sering kali dikaitkan dengan kegagalan kematangan seksual.
Penanganan:
Gangguan ini bisa diobati dengan pemberian hormon pertumbuhan (dalam jumlah yang sangat sedikit).
Terlalu banyak. :
Terlalu banyak hormon pertumbuhan memicu pertumbuhan berlebih. Pada anak, hal ini bisa menyebab anggota tubuh (seperti tangan) tumbuh terlalu panjang. Pada orang dewasa, hal ini bisa menyebabkan pertumbuhan berlebih pada tulang tengkorak,tangan, kaki, pembesaran laring, penebalan kulit dan suara yang kedengaran semakin dalam.
Penanganan:
kondisi ini bisa diatasi dengan radioterapi atau pengangkatan sebagian darikelenjar.

2.      Prolaktin
Terlalu banyak :
Terlalu banyak prolaktin bisa menghentikan siklus menstruasi, membuat payudara menghasilkan susu dan menjadi lembek, serta memicu ketidak suburan.
Penanganan :
Kondisi ini biasanya diatasi dengan penggunaan tablet untuk mengurangiproduksi prolaktin.

3.      Hormon antidiuretik (anti-diuretic hormone )
Terlalu sedikit :
Terlalu sedikit jenis hormon ini akan membuat ginjal gagal merespon hormon tersebut. Akibatnya produksi air seni yang tidak diencerkan semakin banyak(diabetes insipidus).
Penanganan:
Pasien biasanya diatasi dengan pemberian hormon sintetis dalam bentuk nasal
spray (semprot hidung). Hormon selanjutnya akan diserap ke dalam darah.

4.      Hormon tiroksin
Terlalu banyak :
Terlalu banyak tiroksin ditandai dengan penurunan berat badan,penambahan selera makan, panas tubuh berlebih, penghentian menstruasi pada perempuan.
Penanganan :
Gangguan ini bisa ditangani dengan obat-obat antitiroid, yodium radioaktifmelalui mulut untuk menghancurkan sel-sel yang memproduksi tiroksin berlebih, sertaoperasi untuk mengangkat bagian kelenjar.
Terlalu sedikit :
Gangguan ini ditandai dengan penurunan selera tetapi diikuti dengan beratbadan berlebih dan pembengkakan tubuh, keletihan, serta konstipasi. Pada bayi, gangguan inibisa memicu kretinisme (kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan mental).
Penanganan :
Penggantian hormon yang hilang dengan dosis yang dikontrol sesuai keperluan.Bayi yang baru lahir perlu menjalani
Screening. Dengan begitu, gangguan jni bisa dideteksidan ditangani sejak dini.

5.      Parathormone
Terlalu banyak :
Gangguan ini ditandai dengan pengeluaran air seni dalam jumlah besar,gangguan pencernaan, batu ginjal, perasaan tidak enak badan.
Penanganan :
pengangkatan tumor.
Terlalu sedikit :
Gangguan ini ditandai dengan kejang otot, kejang, keletihan, dan gangguan

E.     Kelainan Pada Sistem Hormon
1.      Hiperpituitarisme
Merupakan suatu sekresi yang berlebihan hormon hipifisis anterior yang terjadi akibat adanya tumor.
2.      Hipopituitarime
Adalah hilangnya fungsi lobus anterior kelenjar hiposfisa terutama pada bagian anterior.
3.      Hipertiroidisme (tirotoksikosis)
Adalah suatu kelebihan sekresi hormonal yang tidak seimbang pada metabolisme.
4.      Hipotiroidisme
Suatu efek hormon tiroid berkurang.
5.      Tiroiditis
Adalah sutu peradangan pada kelenjar tiroid yang disebabkan infeksi viral seperti HFV dan virus beguk pada tiroiditis subakut.
6.      Tumor Tiroid
Adalah neoplasma unik pada kelenjar tiroid yang sangat kerap disertai dengan metastasis pada organ yang jauh dari lokasi primer.
7.      Tiroidektomi
Adalah sebuah operasi yang melibatkan operasi pemindahan semua atau sebagian dari kelenjar tiroid.
8.      Hiperparatiroid
Adalah suatu keadaan kelenjar – kelenjar memproduksi lebih sekresi hormon paratiroid, hormon asam amino polipeptida.
9.      Hipoparatiroid
Adalah penurunan produksi hormon oleh kelenjar paratiroid menyebabkan kadar kalsium dalam darah rendah. 
10.  Kelainan pada kelenjar adrenal
Addison adalah kerusakan kelenjar adrenal yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hormon korteks adrenal.
11.  Sindrom chusing
Adalah suatu sindrom yang disebabkan oleh berbagai penyakit seperti obesitas, impaired glucose tolerance, hipertensi, diabetes mellitus dan disfungsi gonadal yang berakibat pada berlebihnya rasio serum hormon kortisol.
12.  Aldosteronisme primer
Adalah merupakan keadaan klinis yang sebabkan oleh produksi aldosteron “suatu hormon steroid mineralokortikoid korteks adrenal “ secara berlebih.
13.  Tumor hipofisis
Adalah sesorang yang menderita tumor pada selaput kecil pada otak.
14.  Hipofisektomi
Merupakan suatu  tindakan pengangkatan adenoma hipofise melalui pembedahan.
15.  Diabetes Insipidus
Adalah suatu keadaan yang di tandai rasa haus di akibatkan karena kurangnya hormon antiduretik.
16.  Sindrom sekresi hormon antidiuretik
17.  Pangkreatitis
Adalah peradangan pada pangkreas yang dapat mengeluarkan enzim pencernaan dalam saluran pencernaan sekaligus mensintesis dan mensekresi insulin dan glukagon.
18.  Diabetes Militus
Adalah meningkatnya kadar gula dalam darah yang disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal.




BAB III
PENUTUP


Demikian makalah ini kami susun. Kepada para pembaca kami mohon kiranya untuk bisa memberikan saran dan kritik atas makalah ini, sehingga kami bisa memperbaiki dan menjadi lebih baik lagi dalam penyusunan makalah ini dan selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya untuk penyusun dan umumnya untuk para pembaca semuanya.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar