Kamis, 26 Desember 2013

ROLE-PLAY DYING

Pada suatu hari, di sebuah ruangan anggrek terlihat seseorang yang sedang berbaring terkulei lemah tak berdaya. Dia adalah seorang pasien penderita jantung koroner yang sudah mendapat vonis dari dokter bahwa umurnya sudah tinggal tujuh hari.
Suster : “selamat pagi pak, bagaimana tidurnya semalam,? Bisa tidur tidak,?”
Pasien : “pagi sus, semalam saya kurang tidur sus, saya merasa cemas”
Suster : “oh begitu pak, kalau begitu sekarang saya akan memandikan bapak ya, supaya terlihat lebih tampan”
Pasien : “iya sus”
( Susterpun melakukan tindakan memandikan pasien.
Setelah selesai, tiba-tiba pasien bertanya kepada suster tentang hasil diagnose penyakitnya.)
Pasien : “maaf sus, sebenernya saya ada kemungkinan untuk sembuh atau tidak, soalnya satu pekan kemarin, saya merasa selalu dibuntuti oleh orang berjubah hitam sus, itulah yang membuat saya susah tidur”.
Suster : “maaf pak, masalah diagnose penyakit bapak, akan langsung disampaikan oleh dokter ya pak, sekarang bapak rajin berdo’a dan beribadah saja, serahkan semua pada Tuhan, baik dan buruk hasil nanti sudah ada yang mengatur”.
Pasien : “iya sus, terimakasih”.
Suster : “nanti saya akan kembali lagi pak, untuk mengganti infuse bapak”.
( Disaat suster sedang mengganti infuse pasien tersebut, datanglah dokter.)
Dokter : “selamat pagi pak, bagaimana perkembangan kesehatan bapak, apakah merasa sudah membaik,?”
Pasien : “alhamdulilah sudah tidak terlalu lemas seperti kemarin dok, cuma akhir-akhir ini saya selalu merasakan kecemasan dok, apakah itu efek obat,?”
Dokter : ”yaudah bapak tidak usah khawatir, kami akan melakukan semaksimal mungkin untuk kesembuhan bapak”.
Disislain
Dokter : “sus, saya ingin berbicara dengan keluarga pasien”.
Suster ; “baik dok, saya akan panggilkan”
( Susterpun segera memanggil salah satu keluarga pasien )
Suster : “keluarga dari bapak ………. “
Ibu  : “iya sus, saya istrinya”
Suster : “ibu disuruh keruangan dokter, karena ada hal yang ingin dokter sampaikan mengenai perkembangan kesehatan bapak”

Ibu  : “iya sus, makasih”
( Dengan muka harap-harap cemas, ibu ……pun segera menuju ruangan dokter.)
Ibu  : “assalamualaikum”
Dokter : “waalaikumsalam, silahkan duduk bu”
Ibu  : ”dokter memanggil saya.?”
Dokter : “iya bu, saya akan membacakan hasil diagnose penyakit suami ibu. Penyakit suami ibu sekarang sudah terlalu kronis, kami sudah melakukan semua dengan semaksimal mungkin, tapi semua itu sudah menjadi kehendak yang Maha Kuasa. Harapan hidupnya sudah sangat kecil. Tapi kami akan selalu memantau perkembangan suami ibu, agar suami ibu tidak cemas menghadapi ini semua”
Ibu : “astaghfirullah…tolong dok, lakukan yang terbaik untuk suami saya, berapapun biayanya”. (sambil menarik-narik baju dokter)
Dokter : “ saya tahu, ini memang berat untuk ibu dan keluarga, tapi ini diluar kuasa kami. Saya harap ibu dan keluarga bisa menerima kenyataan ini. Saya harap ibu bisa mendampingi suami ibu, agar di hari-hari terakhirnya suami ibu tidak merasa kesepian”.
Ibu pun keluar sambil menangis sejadi-jadinya
Anak-anaknya pun segera menghampiri ibunya dan berteriak setelah mendengar kabar tersebut.
Anak : mah, gimana kata dokter ?”
Ibu : (hanya bisa menangis tersedu-sedu)
Anak : (seolah bisa mengartikan tangisan ibunya anak pun ikut menangis).
Ibu : yang sabar yah nak, kita harus siap dengan kenyataan ini”.
Anak : “maksud ibu apa?..aku makin gak ngerti”.
Ibu : “penyakit bapak kamu sudah tidak bisa disembuhkan lagi, dan harapan hidupnya kecil”.
Anak : (semakin histeris).
Suster pun tiba menghampiri keluraga pasien
Suster : “ibu yang sabar yah, tenangkan diri ibu. Serahkan semua ini pada Allah, karena kita semua pasti akan kembali pada-Nya”.
Ibu : “kenapa ini terjadi pada keluarga saya?”
Suster : “Allah memberikan cobaan pada setiap makhluknya, dan setiap manusia diberikan cobaan yang berbeda. Pasti dibalik ini semua akan ada hikmah untuk keluarga ibu, ibu harus bisa mengikhlaskan semua ini”.
Ibu : “baik sus, saya akan berusaha untuk menerima semua ini, dan mengikhlaskan semuanya, bantu saya untuk menyampaikan berita ini kepada suami saya yah sus”.
Suster : “yah bu, berita ini akan disampaikan oleh dokter, dan tolong hubungi keluarga jauh ibu, agar di hari terakhir semua keluarga bisa hadir”.
Ibu : “baik sus, terima kasih atas sarannya”.
Suster : “yah sama-sama ibu, itu sudah menjadi tugas saya.”
Keadaan pasien mulai memburuk
Ibu : (melamun)
Pasien : “bu? (dengan nada yang halus)
bu? (nada agak tinggi)
(ibu tetap melamun)
Pasien pun mulai bingung
Pasien : (sekali lagi) “bu?”.
Ibu : “iya pak (terkaget)
Pasien : “ibu kenapa, kok dari tadi melamun saja?
Ibu : “tidak apa apa, ibu hanya sedikit lelah, gimana pak keadaannya?”
Pasien : “bapak mulai merasa tidak enak mah, tolong jaga anak-anak yah mah, bapak harap kalian anak-anak menjadi anak-anak yang baik dan berguna, dan jangan selalu berharap sama bapak lagi yah..!!
Ibu : “iya pak, ibu akan jaga anak-anak, dan bapak juga harus tenang dan ikhlas menghadapi semua ini yaa”.
Dokter tiba di kamar pasien
Dokter : “sore pak?
Pasien : “iyah sore dok”.
Dokter : “saya akan menyampaikan hasil diagnose penyakit bapak, saya harap bapak bisa menerima dan mengikhlaskan semuanya”.
Pasien : “memang apa yang terjadi dengan penyakit saya dok?”
Dokter : “berdasarkan pemeriksaan bahwa penyakit bapak sudah tidak bisa disembuhkan lagi dan umur bapak sudah tidak lama lagi”.
Pasien : (pasien terkaget dan kemudian teriak)..”tidak mungkin dok, saya masih ingin hidup, dan saya masih punya keluarga yang membutuhkan saya.”
Suster : “bapak sabar yah, bapak pasti kuat dan bapak harus bisa melewati semuanya, percayakan semuanya pada yang maha kuasa”.
Pasien : “ dok, apakah ada alternatif lain agar penyakit yang saya derita sembuh?, saya mohon dok, L
Dokter : ( menghela nafas panjang, sambil menunduk ) “ tim kami akan melakukan yang terbaik untuk kesembuhan bapak, baiklah pak, saya tinggal dulu karena ada keperluan lain, apabila bapak butuh bantuan, bapak bisa langsung panggil saya, atau suster,
Suster : “ bapak  istirahat ya “ ( sambil merapikan pasien )


Setelah itu pasien pun beristirahat dengan didampingi istri dan anak-anaknya.
Keesokan harinya tepatnya pada Pukul 08.00 pagi timpun kembali memeriksa kondisi pasien, dan membawakannya sarapan.

Suster : “ selamat pagi pak, bagaimana tidurnya semalem ?
Pasien : “ pagi sus, alhamdulillah nyenyak sus,
Suster : “ bagaimana keadaan bapak sekarang ?
Pasien : “ baik sus”
Suster : “ baiklah pak, sekarang saatnya sarapan, apakah bapak ingin dibantu atau melakukannya sendiri ? “
Pasien : “biar keluarga saya saja sus yang membantu”.
Suster : “Oh yasudah pak.. kalau begitu saya tinggal yaa..” J

pasien pun sarapan dengan dibantu keluarganya, Sesudah sarapan pasien pun beristirahat kembali.
tidak lama kemudian tiba-tiba pasien mengalami sesak nafas

Ibu : “ pak, bapak kenapa, ko tiba-tiba sesak nafas? ( ibu terlihat cemas )
Pasien : “bapak enggak tau bu, aduh bu.. tolong” ( kesakitan )
ibu pun langsung pergi keluar untuk memanggil suster dan tim kesehatan lainnya sambil tergesa-gesa dan cemas.
Ibu : “ sus, tiba-tiba suami saya mengalami sesak nafas, tolong dia sus” L
Suster : “ baik bu, kami akan segera kesana,”
Suster dan tim kesehatan lainnya pun tiba,
Ibu : “cepat sus, tolong suami saya.”
Suster : “iya bu, ibu berdoa saja, semoga tidak terjadi apa-apa”
Tim kesehatan pun berusaha untuk membantu pasien bernafas, segala cara telah dilakukan untuk menolong pasien akan tetapi tidak ada respon dari pasien, satu-satunya tindakan yang harus dilakukan adalah RGP.
Ibu : “ sus, tolong selamatkan suami saya sus, “ ( ibu menangis tersedu )
Suster : “ibu yang tenang ya, jangan mengganggu kami, sekarang ibu hanya bisa berharap kepada yang maha kuasa dan terus berdoa.”
Ibu : “ baik sus”
Tidak lama kemudian, kondisi pasien semakin kritis dan tim kesehatan pun tidak bisa memberikan pertolongan kepada pasien, mereka hanya bisa membimbing dengan dua kalimat syahadat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar